Kamis, 19 Mei 2011

TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA

1. TEORI PENGGOLONGAN SOSIAL

Asumsi dari teori ini adalah pesan-pesan yang disampaikan media massa cenderung ditanggapi sama oleh individu yang termasuk ke dalam kelompok social tertentu.
Misalnya : munculnya majalah-majalah yang sifatnya special dan mengambil segmentasi pasar tertentu.

2. TEORI THE SPIRAL OF SILENCE

Teori ini dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neuman (1976). Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.

3. TEORI KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA

Teori ini dikemukakan oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann (1966). Mereka menulis tentang konstruksi social atas realitas social dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu : eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.

4. TEORI TWO STEP FLOW

Dikemukakan oleh Lazarsfeld. Menurut teori ini media massa tidak bekerja dalam situasi kevakuman social, tetapi memiliki suatu akses ke dalam jaringan hubungan social yang sangat kompleks dan bersaing dengan sumber-sumber gagasan, pengetahuan, dan kekuasaan.

5. TEORI DEPENDENSI EFEK

Dikembangkan oleh Sandra Bell-Rokeach dan Melvin L Defleur (1976). Teori ini memfokuskan perhatian pada kondisi structural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Media massa dianggap sebagai system informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas social.

6. TEORI INFORMASI / MATEMATIS

Merupakan karya dari Claude Shanon dan Warren Weaver. Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah sinyal yang lewat melalui saluran / media dalam proses komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian system elektrik dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkan efisiensi informasi.

7. TEORI AGENDA SETTING

Asumsi dari teori ini adalah apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting juga oleh khalayaknya. Efek yang terjadi dapat berupa efek langsung maupun tidak langsung.

8. TEORI JARUM HIPODERMIK

Merupakan kelanjutan dari teori agenda setting, tetapi focus penelitian telah bergeser dari efek pada sikap dan pendapat kepada efek kesadaran dan efek pengetahuan. Asumsi dasar dari teori ini adalah komunikan dianggap pasif.

9. TEORI KULTIVASI

Teori ini mengarah kepada kebudayaan. Misalnya acara celebrity on vacation, si bolang, dan laptop si unyil. Ketiga acara tersebut secara langsung memperkenalkan budaya-budaya daerah setempat dengan cirri khas dan kebiasaannya masing-masing.

10. TEORI DETERMINASI TEKNOLOGI

Teori ini dikemukakan oleh Mc. Luhan (1992). Asumsi dasar dari teori ini adalah berbagai perubahan dalam berbagai cara berkomunikasi akan membentuk keberadaan manusia itu sendiri.

11. TEORI MEDIA EQUATION

Teori ini merupakan teori komunikasi massa yang paling baru, yakni muncul pada tahun 1996. Dikemukakan oleh Prof jurusan komunikasi yang ada si universitas Stanford. Menurut teori ini, media dianggap layaknya seperti manusia yang bisa merasakan hal-hal layaknya seorang manusia.

12. TEORI SOCIAL LEARNING

Terdapat 4 tahap dalam teori ini, yaitu :
Perhatian, ingatan, tindakan, dan motivasi.

13. TEORI KETERGANTUNGAN

Menurut teori ini, para komunikan, atau khalayak, akan memiliki ketergantungan terhadap media massa, sehingga seolah-olah mereka tidak bisa hidup tanpa media massa.


14. TEORI DIVUSI INOVASI

Teori ini berasal dari teori komunikasi dua tahap yang dikemukakan oleh Paul Lazarsfeld. Model ini melibatkan adanya opinion leader atau dapat disebut juga sebagai agen perubahan. Oleh karena itu, teori ini sangat menekankan pada sumber-sumber non media seperti sumber personal tetangga, teman, ahli, tokoh masyarakat, dll.

15. TEORI INOKULASI

Dalam teori ini terdapat perubahan sikap dan keyakinan akibat media massa. Seseorang harus memfilter informasi-informasi mana yang baik untuk dikonsumsi oleh dirinya.

16. TEORI PENGHARAPAN NILAI

Dalam teori ini masyarakat mengharapkan nilai dari suatu tayangan di media massa.

17. TEORI USES AND GRATIFICATIONS

Merupakan pengembangan dari model jarum hipodermik. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media.

18. TEORI PERBEDAAN INDIVIDUAL

Teori ini dikemukakan oleh Melvin D Fleur. Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa, sehingga menimbulkan efek tertentu. Dengan kata lain, efek yang diterima oleh masyarakat tentunya akan berbeda-beda, karena setiap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda-beda pula.

19. TEORI PROSES SELEKTIF

Dalam teori ini kita sebagai komunikan atau khalayak, menyelektif acara-acara mana yang akan kita pilih atau kita tonton. Dengan kata lain, kita lah yang berperan aktif dalam komunikasi massa ini.

20. TEORI HUBUNGAN SOSIAL

Ada dua tahapan dasar :
• informasi bergerak dari media kepada orang-orang yang secara relative banyak memiliki pengetahuan.
• Informasi bergerak dari orang-orang itu melalui saluran antar pribadi kepada mereka yang kurang diterpa media dan banyak bergantung pada orang lain mengenai suatu informasi.

21. TEORI NORMA BUDAYA

Masih menurut Melvin D Fleur. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa media massa melalui penyajiannya yang selektif dan penekanannya pada tema-tema tertentu, menciptakan kesan-kesan pada khalayak di mana norma-norma budaya umum mengenai topic yang diberi bobot itu, dibentuk dengan cara-cara tertentu.

Senin, 09 Mei 2011

Laporan Kunjungan Radio Gen FM



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radio adalah media massa elektronik tertua dan luwes. Selama lebih dari satu abad, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televise, tv, games, dan personal cassette players. Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja: di tempat tidur, mobil, jalanan dan berbagai tempat lainnya. Radio memiliki kemampuan menjual pada khalayak bagi pengikan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu. Radio Gen FM merupakan radio yang berada di Jl. Rusina Sahid Kuningan Jakarta ini merupakan radio utama yang telah menjadi radio pendengar setia. 98,7 Gen FM adalah radio yang menyajikan siaran yang 70% isinya lagu-lagu hits pop dan 30% western. Gen sendiri dibentuk karena ingin mewujudkan keinginan para pendengar dengan radio yang berbeda dari radio lainnya.

B. Tujuan
• Mengetahui sejarah terbentuknya radio Gen FM.
• Mengetahui proses produksi radio Gen FM.
• Mengetahui sasaran pendengar radio Gen FM.
• Mengetahui kelebihan Radio Gen FM dari radio-radio lainnya.




BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah Gen FM
GEN FM resmi terbentuk sesuai frekuensinya yaitu tanggal 9 bulan 8 (Agustus) tahun 2007. Dibentuk oleh Perusahaan Mahaka Media dengan membeli frekuensi 98,7 FM. Pada awalnya radio ini mengudara belum menggunakan nama, dan hanya memutarkan lagu-lagu saja. Setelah melakukan riset ke pendengar tentang radio seperti apa yang mereka inginkan yaitu maka tercetuslah nama GEN FM yang merupakan kependekan dari GENERASI.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan kepada para pendengar, maka GEN FM membentuk image dan segmentasi sesuai yang diinginkan para pendengarnya. Yaitu sebagai radio anak muda dengan sekmen usia antara 18-35 tahun namun meluas hingga anak-anak dan dewasa. Lagu-lagu yang naik atau yang diputar pun bukan sembarangan lagu melainkan lagu-lahu hits yang dipilih pendengar berdasarkan riset yang dilakukan, hanya lagu yang dipilih diatas 50% yang bisa naik. Sekitar 70% lagu hits Indonesia dan 30% lagu hits Western.

B. Profil
Nama : RADIO 98,7 Gen FM
Alamat : Menara Imperium Lt. P7, Metropolitan Kuningan Super Blok Kav. No. 1 Jl. HR Rasuna Said Jakarta 12980.
Telp : +62-21 8370 7171
Fax : +62-21 8370 7172
Pendiri : MAHAKA MEDIA
Jumlah Karyawan : 90 termasuk Jak FM
Jumlah Penyiar : 9 orang
C. Proses Produksi
• Dimulai dari pembuatan script oleh scriptwriter
• Mencari penyiar untuk membacakan iklan tersebut
• Iklan direkam dan ditambah backsound yang sesuai
• Durasi iklan biasanya 15, 30 sampai 60 detik
• Hasil rekaman disimpan dan diputar sesuai waktu yang diinginkan klien
• Dimulai dengan penulisan script oleh scriptwriter tentang tema yang akan diangkat dalam siaran
• Briefing antara produser, creative, penyiar
• Produser program mengarahkan penyiar dalam membawakan sebuah program
• Biasanya para penyiar merekam apa yang mereka katakan saat on air untuk evaluasi dan pembelajaran

D. Kelebihan
• Gen FM merupakan radio nomer 1 di sekmennya di kota Jakarta.
• Pendengarnya telah mencapai 3,7 juta.
• Selalu melakukan riset seperti quistioner kepada para pendengarnya tentang radio apa yang diinginkan pendengar .
• Musik, sedikit iklan dan ngomong, fun, entertaint, dan penyiar yang hangat merupakan keinginan pendengar yang tetap dipegang oleh Gen FM.
• Memiliki cabang di Surabaya.
• Memiliki program unggulan seperti “salah sambung” yang dipandu oleh Kemal dan TJ.




E.Hambatan dalam radio:
Hambatan yang dialami oleh radio Gen FM terdiri dari segi competitor dan segi mekanis.
Segi competitor : seringkali timbul persaingan antara radio gen dengan radio lainnya, khususnya radio yang segmentasinya sama yaitu memiliki sasaran ke anak muda. Langkah yang harus diambil untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan terus melakukan inovasi dan perbaikan terhadap program-program yang telah ada. Dan selalu mengikuti perkembangan teknologi dan kembali lagi kepada keinginan para pendengar.
Segi mekanis : kadangkala ketika listrik mati, otomatis terdapat jeda yang sedikit lama hingga iklan-iklan yang harusnya diiklankan pada waktu tersebut menjadi tidak disiarkan. Jika terjadi hal tersebut otomatis pihak senior manager harus mengganti rugi atas iklan yang tidak disiarkan.


F. Program Unggulan:
Radio 98,7 Gen FM memiliki program unggulan yang tidak asing lagi bagi para pendengar yaitu program “Salah Sambung dan Mpok O’om.”

G. Alat-alat dalam radio:
• RCR
• Komputer yang telah di setting untuk mengedit lagu dan memberi backsound.
• Mic untuk penyiar dan bintang tamu.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Radio yang merupakan media massa elektronik memiliki keunggulan sebagai alat media massa yang memberikan banyak informasi. Radio 98,7 Gen FM adalah radio yang memilki ciri khas yang berbeda dari radio lainnya. Frekuensi 98,7 sendiri yang terbentuk dari tanggal lahirnya radio Gen sendiri yaitu tanggal 9 bulan 8 tahun 2007 menjadikan radio ini adalah radio yang kreatif. Nama Gen FM yang terbentuk karena ingin memenuhi kebutuhan para pendengar khususnya para remaja. Gen yang berarti generasi menjadikan Gen FM dapat dinikmati oleh semua kalangan mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, sampai kalangan tuapun sangat antusias dengan Gen FM. Gen berusaha untuk menjadi radio unggulan bagi pendengarnya.
B.Saran
Frekuensi 98,7 radio Gen FM menunjukkan kesetiaannya ke pada para pendengar sehingga Gen FM berusaha untuk memberikan hal-hal baru, informasi baru bagi para pendengar setia Gen FM. Radio 98,7 diharapkan untuk terus lebih kreatif lagi, menjadi radio yang bisa memberikan kesetiaan bagi para pendengar, mengerti apa yang diinginkan pendengar radio, serta kreatif dalam menyajikan informasi.